UAS Pengantar Sistem Informasi
1. Tuliskan karakteristik system yang baik
1. Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem terdiri
dari komponen yang berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan sistem (boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Lingkungan luar sistem (environment) adalah diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan dapat bersifat menguntungkan yang harus tetap dijaga dan yang merugikan yang harus dijaga dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung sistem (interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsitem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari subsistem ke subsistem lain. Keluaran (output) dari subsitem akan
menjadi masukkan (input) untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukkan Sistem (input)
Masukkan adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, yang dapat berupa
perawatan (maintenace input), dan masukkan sinyal (signal input). Maintenace input
adalah energi yang dimasukkan agar sistem dapat beroperasi. Signal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Contoh dalam sistem komputer
program adalah maintenance input sedangkan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Contoh komputer menghasilkan panas
yang merupakan sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang
dibutuhkan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem menjadi bagian pengolah yang akan merubah masukkan menjadi
keluaran. Sistem produksi akan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, sistem
akuntansi akan mengolah data menjadi laporan-laporan keuangan.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari
sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem
2. Bagaimana membedakn informasi dengan data ?
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah, sehingga memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Sedangkan, Informasi adalah hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Nilai Informasi ? Berikan contoh !
Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai apabila ia dapat mengakibatkan perubahan dalam tindakan yang dapat diambil dalam pengambilan keputusan.
Nilai informasi dapat berupa:
Nilai Ekspektasi Informasi Sempurna(NEIS)
Nilai Ekspektasi Informasi Tidak Sempurna(NEITS)
NEIS
=> Informasi yang dapat menghilangkan seluruh ketidakpastian yang melingkupi hasil kejadian tersebut.
Rumus NEIS:
NEIS = NEIS yang diperoleh – NE dari alternative terbaik tanpa informasi
Contoh NEIS:
Manajer pemasaran PT. X yang memasarkan produk susu kaleng sedang memikirkan masalah kemasan untuk produknya. Survey pasar telah dilakukan dan menunjukkan bahwa konsumen kurang tertarik karena corak dan desainnya yang tidak menarik. Untuk menanggulangi masalah tersebut PT. X meminta bantuan desainer untuk mendesain beberapa contoh label untuk produk tersebut. Contoh label tersebut lalu dievaluasi, ternyata label dengan corak dan desain yang ceria yang dipilih. Namun manajer tersebut masih ragu apakah label tersebut dapat meningkatkan volume penjualan atau tidak. Biaya untuk perubahan label tersebut adalah sebesar Rp. 50 juta. Bila ternyata label baru tersebut dapat meningkatkan volume penjualan untuk 2 tahun yang akan datang maka keuntungan tambahan yang diperoleh adalah Rp. 80 juta. Berdasarkan pengalaman kemungkinan label tersebut akan sukses 50%. Untuk itu perlu diadakan survey terlebih dahulu dimana hal itu berarti diperlukan biaya Rp. 30 juta. Dengan mempertimbangkan benefit dan cost, perlukah survey tersebut dilakukan,gambarkan diagram keputusan?
Jawab: Keuntungan
sukses 80
A1. perubahan tanpa survey 0,5
NE=15 Tidak 50
survey sukses perubahan 0,5 80
A2. survey 0,5
NE = 40 survey gagal tidak 0
0,5
A3. tidak melakukan perubahan 0
NE = 0
NE A1 = (0,5 X 80) – (0,5 X 50) NE A2= (0,5 X 80)
= 40 – 25 = 40 juta
= 15 juta
NEIS = 40 juta – 15 juta
= 25 juta
Kesimpulan:
Survey tersebut tidak dilakukan karena biaya untuk melakukan survey yang sebesar Rp. 30 juta lebih besar dari nilai NEIS yang diperoleh yaitu Rp. 25 juta.( Benefit < Cost )
4.Mengapa Sistem Informasi Itu penting bagi sebuah perusahaan ?
Karena Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
5. Tuliskan dan jelaskan tahapan pengembangan system.
a. Tahap Perencanaan Sistem (System Planning)
Tahap Perencanaan yaitu menyangkut studi kelayakan baik secara teknis maupun secara teknologi serta penjadualan pengembangan suatu proyek sistem informasi dan atau perngkat lunak.
b. Tahap Analisis Sistem (System Analysis)
Tahap Analisis yaitu dimana kita berusaha mengenali segenap permasalahan yang muncul pada pengguna dengan mendekomposisikan use case diagram lebih lanjut, mengenali komponen-komponen sistem, obyek-obyek, hubungan antar obyek, dan sebagainya.
c. Tahap Perancangan (System )
Tahap perancangan lebih menekankan pada platform apa hasil dari tahap analisis kelak akan diimplementasikan serta tahap dimana kita melakukan penghalusan (Refinement) kelas-kelas yang didapat pada tahap analisis serta jika perlu menambahkan dan memodifikasi kelas-kelas yang akan lebih mengefesienkan serta mengefektifkan sistem/perangkat lunak yang akan kita kembangkan.
d. Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi dimana kita mengimplementasikan perancangan sistem ke situasi yang nyata. Di sini kita mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat keras aplikasi (pengkodean/coding).
e. Tahap Pengujian (Testing).
Pada tahap ini apakah sistem yang kita buat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna atau belum.
f. Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap pemeliharaan merupakan bentuk evaluasi untuk memantau supaya sistem informasi yang dioperasikan dapat berjalan secara optimal dan sesuai dengan harapan pemakai maupun organisasi yang menggunakan sistem tersebut. Memelihara sistem sehingga sistem tersebut memberikan dukungan yang diperlukan. Pemiliharaan sistem dilaksanakan untuk tiga alasan, yakni memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem, meningkatkan sistem.
6. Proses konversi system lama ke system baru ada 4,jelaskan.
Empat metode konversi yaitu :
Konversi Langsung (Direct Conversion/Plunge Strategy)
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama,sehingga apabila konversi telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama. Pendekatan sesuai untuk kondisi-kondisi sebagai berikut:
Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.
Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
Sistem yang baru bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem – sistem tersebut tidak berarti.
Keunggulan :
Relatif tidak mahal.
Kelemahan :
Mempunyai risiko kegagalan yang tinggi.
Konversi Paralel (Parallel Conversion)
Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Cara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua system sekaligus. Konversi Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi secara serentak untuk beberapa période waktu.
Kelebihan :
Memberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru.
Kelemahan :
Besarnya biaya untuk duplikasian fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut.
Konversi Bertahap (Phased Conversion)
Konversi bertahap dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan metode phased conversion, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, dan secara perlahan menggantikan sistem lama. Konversi bertahap dapat menghindarkan risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk beradaptasi terhadap perubahan. Untuk menggunakan metode phased conversion, sistem harus disegmentasi.
Kelebihan :
Kecepatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimasi, dan sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama période waktu yang luas.
Kelemahan :
Keperluan biaya yang diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat, sebab orang-orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.
Konversi Pilot (Pilot Conversion)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasi yang mencoba mengembangkan sistem baru.
Kelebihan :
Risiko lebih kecil dibanding konversi langsung, lebih murah daripada konversi paralel, koreksi kesalahan dapat dilakukan sebelum implementasi.
Kelemahan :
Membutuhkan area dari operasi untuk uji coba.
Berikut ini ilustrasi konversi pilot :
Untuk menghindari kesalahan yang umum terjadi dalam konversi sistem (sistem lama ke sistem baru) dalam suatu organisasi dapat dilakukan beberapa cara berikut (beserta asumsi) :
Perusahaan harus mengkaji ulang visi, misi, serta tujuan yang akan dicapai serta mempelajari implementasi yang belum optimal
Pelatihan sumber daya manusia (SDM) agar mampu menjalankan dan mengoptimalkan fungsi dari sistem informasi baru yang diterapkan.
Pemimpin perusahaan harus mengetahui dan mengerti mengenai pentingnya penerapan sistem baru di perusahaan sehingga memberikan perhatian terhadap implementasi sistem baru tersebut di perusahaan.
Perusahaan harus memberikan perhatian terhadap bagian pengolahan informasi, sehingga karir pada bagian ini jelas, hal ini dapat merangsang karyawan agar mau ditempatkan pada bagian tersebut.
Harus menciptakan sinergisme diantara subsistem-subsistem yang mendukung pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama.
Perusahaan perlu menyediakan prosedur dalam mengaplikasikan sistem baru, dengan asumsi tidak semua SDM bersangkutan dapat cepat tanggap.
7. Informasi yang berlebihan itu menguntungkan atau tidak?jelaskan!
Jawab:
Tidak baik,karena Informasi yang berlebihan merupakan karakteristik konsekuensi disayangkan informasi saat ini dan masyarakat teknologi kaya. . Kekalahannya menghindar solusi teknologi sederhana (pada kenyataannya, teknologi dapat dikatakan memperburuk masalah). Namun, efek dari informasi yang berlebihan dapat diminimalkan, dengan. Meminimalkan efek informasi yang berlebihan dimulai dengan pemahaman tentang apa overloadit informasi, bagaimana dampak kita dan bagaimana kita secara tidak sadar mengatasinya. Dengan pemahaman ini, kita dapat mulai mengambil mengambil langkah-langkah sadar toconsciousare langkah pertama untuk meminimalkan efek negatif yang dampaknya negatif.
8. Rangkumlah semua pengetahuan anda tentang pengantar system informasi menjadi sebuah paragraph dari awal pertemuan hingga akhir pertemuan.
Jawab :
System informasi
Sistem: kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuantertentu.
Menurut Jerry FithGerald
; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yangsaling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik Sistem :
•Memiliki komponen ;
•Batas sistem (boundary) ;.
•Lingkungan luar sist
em (environment) ;
•Penghubung sistem (interface) ;
•Masukan sistem (input) ;
•Keluaran sistem (Output) ;
•Pengolah sistem (Process) ;
•Sasaran sistem ;
2Klasifikasi Sistem :
•Sistem abstrak
; sistem yang berupa pemikiran at
au ide-ide yang tidak tampak secara
fisik (sistem teologia)
Sistem fisik
; merupakan sistem yang ada secara fi
sik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)
•Sistem alamiah
; sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.
Sistem buatan manusia
; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-
machine system (contoh ; sistem informasi)
•Sistem Tertentu (deterministic system)
; beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah
dapat diprediksi. Interaksi bagian-bagia
nnya dapat dideteksi
dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat dira
malkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (pro
babilistic system)
; sistem yang kondisi ma
sa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
•Sistem tertutup (close system)
; sistem yang tidak ber
hubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja s
ecara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya
Prosedur (instruksi dan kebija
kan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem terotomasi terbagi
dalam sejumlah katagori :
♦
On-line systems
. Sistem on-line adalah sistem ya
ng menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan mengha
silkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhka
n. Area sendiri dapat
dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Biasa
nya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
♦
Real-time systems
. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output
yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu
yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem
on-line adalah satuan waktu yang digunakan
real-time biasanya seperserat
us atau seperseribu detik
sedangkan on-line masih dalah
skala detik atau bahkan kadang beberapa
menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya
3.hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangka
n real-time berinteraksi langsung dengan
pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
♦
Decision support system +
strategic planning system
. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu pa
ra manajer mengambil keputusan, mengevaluasi
dan menganalisa tujuan organisasi. Di
gunakan untuk sistem penggajian, sistem
pemesanan, sistem akuntansi dan sistem pr
oduksi. Biasanya berbentuk paket statistik,
paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hany
a merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statis
tik dan menampilkan informasi dalam bentuk
grafik (tabel, chart) seba
gaimana laporan konvensional.
♦
Knowledge-based system
. Program komputer yang di
buat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya me
nggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem berdasarkan prinsip dasa
r secara umum terbagi dalam :
•
Sistem terspesialisasi
; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang
berbeda (misalnya sistem biolog
i; ikan yang dipindahkan ke darat)
•
Sistem besar
; adalah sistem yang sebagian be
sar sumber dayanya berfungsi melakukan
perawatan harian (misalnya dinosaurus se
bagai sistem biologi menghabiskan sebagian
besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
•
Sistem sebagai bagian
dari sistem lain
; sistem selalu merupakan bagian dari sistem
yang lebih besar, dan dapat terbag
i menjadi sistem yang lebih kecil.
•
Sistem berkembang
; walaupun tidak berlaku bagi semu
a sistem tetapi hampir semua
sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem terdir
i dari 7 kelompok :
1.
Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, ya
itu operasional, pengawas dan eksekutif.
2.
Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas
menangani pemakaian dimana sistem baru
diterapkan, manajemen sistem yang terlibat
dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam
strategi perencanaan sistem dan sist
em pendukung pengambilan keputusan. Kelompok
manajemen biasanya terlibat dengan ke
putusan yang berhubungan
dengan orang, waktu
dan uang, misalnya ;
“ sistem tersebut harus mampu melakukan
fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan
dalam waktu enam bulan dengan melibatkan
programmer dari departemen w, dengan
biaya sebesar x”.
3.
Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan
dan bentuk alami organisasi dimana sistem
tersebut diimplementasikan dapat menent
ukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala se
suatunya berdasarkan ukuran-ukuran standar
yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4.
Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :
-
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaiman
a sebenarnya sistem lama berjalan,
bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
4
-
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai
bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
-
Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi
komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeri
ksa dan pelaku sistem yang lainnya yang
mungkin belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
-
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haru
slah personil yang lebih berpengalaman
dari programmer atau desainer. Selain
itu mengingat pengan
alisa sistem umumnya
ditetapkan terlebih dahulu
dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah
hal yang wajar jika penanggung jawab pekerj
aan menjadi porsi penganalisa sistem.
5.
Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima hasil pengana
lisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang
tidak berorientasi pada teknologi tertent
u, yang kemudian ditransformasikan ke desain
arsitektur tingkat tinggi dan dapat
diformulasikan oleh programmer.
6.
Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil
desain yang telah diterima dari pendesain.
7.
Personel pengoperasian ;
Bertugas dan bertanggungjawab di pusat
komputer misalnya jaringan, keamanan
perangkat keras, keamanan perangkat lunak,
pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin
tidak diperlukan bila sistem yang berjalan
tidak besar dan tidak membutuhkan klasifikasi
khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari
tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi ke
butuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
•
Produktifitas
, saat ini dibutuhkan sistem yang lebi
h banyak, lebih bagus dan lebih cepat.
Hal ini membutuhkan lebih banyak programme
r dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pema
kai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sist
em yang lebih baik (umumnya 50 % sampai
70 % sumber daya digunakan untuk perawata
n sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
•
Realibilitas
, waktu yang dihabiskan untuk test
ing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem
yang digunakan di be
rbagai perusahaan
mengalami kesalahan dan ironisnya sangat
tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi
kesalahan, ada dua cara ya
ng bisa dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber
kesalahan dan harus menemukan cara untuk
mengoreksi kesalahan tersebut dengan
mengganti program, menghilangkan sejumlah statement lama atau menambahkan
sejumlah statement baru.
•
Maintabilitas
, perawatan mencakup ;
-
modifikasi sistem sesuai perkemba
ngan perangkat keras untuk meningkatkan
kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam pengoperasian
sistem),
-
modifikasi sistem sesuai perkembangan
kebutuhan pemakai. Antara 50% sampai 80%
pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
pengembangan sistem dilakukan untuk
revisi, modifikasi, konversi,peni
ngkatan dan pelacakan kesalahan.
5
Konsep Dasar Informasi:
Informasi
:
data yang telah diproses menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi penerima dan
dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.
Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data
merupakan raw material untuk suatu inform
asi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai
gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.
Representasi informasi
: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi:
satuan ukuran informasi. Tergant
ung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi
: bias terhadap error, karena
: kesalahan cara pengukuran dan
pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur pr
mrosesan, kehilangan
atau data tidak
terproses, kesalahan perekaman atau koreksi da
ta, kesalahan file hist
ori/master, kesalahan
prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi:
kapan atau sampai kapan sebuah
informasi memiliki nilai/arti bagi
penggunanya. Ada
condition informasion
(mengacu pada titik waktu tertentu) dan
operating
information
(menyatakan suatu perubahan
pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari
3 hal, yaitu informasi harus :
•
Akurat, berarti informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
•
Tetap pada waktunya, berarti informasi yang
datang pada penerima tidak boleh terlambat.
•
Relevan, berarti informasi tersebut me
npunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal,
yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaat
nya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi
biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau cost benefit.
Definisi Sistem Informasi:
Suatu sistem terintegrasi
yang mampu menyediakan in
formasi yang bermanfaat bagi
penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem terintegrasi atau
sistem manusia-mesin, untuk
menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras da
n perangkat lunak komputer, prosedur manual,
model manajemen dan basis data.
6
Dari definisi di atas terd
apat beberapa kata kunci :
1.
Berbasis komputer dan Sistem Manusia/Mesin
-
Berbasis komputer: perancang harus memahami
pengetahuan komputer
dan
pemrosesan informasi
-
Sistem manusia mesin: ada
interaksi
antara manusia sebagai pengelola dan mesin
sebagai alat untuk memroses informasi.
Ada proses manual yang harus dilakukan
manusia dan ada proses yang terotomasi oleh
mesin. Oleh karena
itu diperlukan suatu
prosedur/manual sistem.
2.
Sistem basis data terintegrasi
-
Adanya penggunaan basis data secara
bersama-sama (sharing) dalam sebuah
data base
manajemen system
.
3.
Mendukung Operasi
-
Informasi yang diolah dan di hasilkan
digunakan untuk mendukung operasi organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen Information System
= Information Processing System
= Information Decision System
= Information System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem info
rmasi berbasis komputer yang dirancang untuk
mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi.
Menurut Robert A. Leitch ;
sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan tr
ansaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strate
gi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Komponen Fisik Sistem Informasi:
1.
Perangkat keras komputer
: CPU, Storage, perangkat
Input/Output, Terminal untuk
interaksi, Media komunikasi data
2.
Perangkat lunak komputer
: perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),
perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrogr
aman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi
akuntansi dll).
3.
Basis data
: penyimpanan data pada media penyimpan komputer.
4.
Prosedur
: langkah-langkah penggunaan sistem
5.
Personil
untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi:
-
Clerical personnel
(untuk menangani transaksi dan
pemrosesan data dan melakukan
inquiry = operator);
-
First level manager
: untuk mengelola pemrosesan data didukung dengan perencanaan,
penjadwalan, identifikasi situasi out-of-
control dan pengambilan keputusan level
menengah ke bawah.
-
Staff specialist
: digunakan untuk analisis unt
uk perencanaan dan pelaporan.
-
Management
: untuk pembuatan laporan berkala,
permintaan khsus, analisis khusus,
laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
Aplikasi = program + prosedur pengoperasian.
7.HUBUNGAN PENGELOLA DE
NGAN SISTEM INFORMASI
Pada bagian 1 sudah disebutkan bahwa sala
h satu komponen dari sistem informasi adalah
personel sebagai pengelola informasi. Oleh
karena itu hubungan antara sistem informasi
dengan pengelolanya sangat erat
. Sistem informasi yang di
butuhkan sangat tergantung dari
kebutuhan pengelolanya.
Pengelola sistem informasi terorganisasi dala
m suatu struktur manajemen. Oleh karena itu
bentuk / jenis sistem informasi yang dipe
rlukan sesuai dengan level manajemennya.
Manajemen Level Atas
: untuk perencanaan strategis, ke
bijakan dan pengambilan keputusan.
Manejemen Level Menengah:
untuk perencanaan taktis.
Manejemen Level Bawah:
untuk perencanan dan pengawasan operasi
Operator:
untuk pemrosesan transaksi dan merespon permintaan.
Untuk pengembangan sebuah sistem informasi
diperlukan struktur manajemen organisasi
personil.
Strutktur dasarnya:
Direktur Sistem Informasi
Manajer Pengembangan Sistem
Analis Sistem
Programmer
Manejer Komputer dan Operasi.
Variasi struktur manajemen sangat tergantung pa
da Managerial Efficiency vs User Service.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Perancangan sistem informasi merupakan pengemb
angan sistem baru dari sistem lama yang
ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada
sistem lama diharapkan sudah teratasi pada
sistem yang baru.
SIKLUS HIDUP PENGEMB
ANGAN SISTEM INFORMASI
(SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLES - SDLC)
Secara konseptual siklus pengembangan
sebuah sistem informasi adalah sbb :
1.Analisis Sistem
: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya
untuk sistem informasi dan proses organisasi.
2.Perancangan Sistem
: merancang output, input, strukt
ur file, program, prosedur,
perangkat keras dan perangkat lunak yang di
perlukan untuk mendukung sistem informasi
3.Pembangunan dan Testing Sistem
: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan testing secara
akurat. Melakukan instalasi dan testing
terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4.Implementasi Sistem
: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan
panduan seperlunya.
5.Operasi dan Perawatan
: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan
atau tambahan fasilitas.
6.Evaluasi Sistem
: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.
8Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ul
ang. Siklus di atas merupakan model klasik
dari pengembangan sistem informasi. Model-m
odel baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan
kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
ANALISIS SISTEM
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
1.Problem-solving
: sistem lama tidak berfungsi sesuai
dengan kebutuhan. Untuk itu analisis
diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga
dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
2.Kebutuhan baru
: adanya kebutuhan baru dalam
organisasi atau lingkungan sehingga
diperlukan adanya modifikasi atau
tambahan sistem informasi untuk mendukung
organisasi.
3.Mengimplementasikan ide atau teknologi baru
.
4.Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan
.
Batasan Analisis Sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem
harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
1.Sistem baru apakah yang akan dibangun? atau
2.Sistem apakah yang akan ditambahkan atau
dimodifikasi pada sistem lama yang sudah
ada?
Untuk itu secara detail harus
dijawab pertanyaan-pertanyaan:
1.Informasi apakah yang dibutuhkan?
2.Oleh siapa?
3.Kapan?
4.Dimana?
5.Dalam bentuk apa?
6.Bagaimana cara memperolehnya?
7.Dari mana asalnya?
8.Bagaimana cara mengumpulkannya?
Proposal mengadakan analisis sistem ; Berisi:
1.Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis
2.Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
3.Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
4.Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
5.Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
6.Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis
7.Jadwal tentatif analisis Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem:
1.Sistem yang ada
2.Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi ataufungsi ada
3.Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook daninformasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem
9Kerangka Analisis:
1.Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisaorganisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
2.Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa
yang memerlukan, dari mana asalnya.
3.Analisis terhadap input dan outputDalam analisis ini digunakan teknik dan alatbantu, a.l:interview, questionaire, observation,sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decisiontable and matricLaporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
1.Uraian alasan dan scope (batasan) analisis
2.Deskripsi sistem yang ada dan operasinya.
3.Uraian tujuan (objek
tif) dan kendala sistem
4.Deskripsi tentang masalah-masalah yang
belum teratasi dan potensi masalah
5.Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
6.Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru
dan kebutuhannya untuk desain awal
7.Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biay
a yang diharapkan termasuk dalam desain
sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses
selanjutnya.
Katagori aspek kelayakan:
1.Kelayakan teknis
: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak.
2.Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian, efisiensi biasa operasional organisasi.
3.Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan
organisasi
4.Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan
GANTT CHART.
Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
1.Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
2.Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
3.Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi prososal dengan subsistem lain.
4.Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
5.Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi.Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke
desain awal.
Siklus pengembangan sistem menurut J.F.Kelly ;
1.Penelitian sistem
a.Definisi ruang lingkup.
b.Studi penelitian
2.Analisis dan desain sistem
a.Studi penelitian
b.Pengumpulan data dan analisis
c.Desain sistem
d.Rencana implementasi
10
3.Pengembangan sistem
a.Pengembangan
b.Pengetesan
c.Pengoperasian
d.Perawatan Siklus pengembangan sistem menurut Martin L dan Thomas Harrel ;
1.Konsepsi sistem
2.Analisis pendahuluan
a.Pendefinisan masalah pendahuluan
b.Investigasi
c.Persiapan usulan sistem
3.Desain sistem
a.terinci
b.Mendesain keputusan
c.Mendesain sasaran
d.Rancang bangun sistem
4.Pemrograman
a.Memecahkan kembali rancang bangun
b.Mengembangkan
